Pulau talango ternyata menyimpan obyek wisata religi yang belum tergali secara maksimal, namun sayangnya belum banyak yang mengenal wisata religi asta sayyid yusuf, khususnya bagi masyarakat luar pulau madura,nah ini salah satu pilihan wisata religi di sumenep bagi anda yang berkunjung ke kabupaten sumenep.
Asta sayyid yusuf terletak di pulau poteran termasuk dalam kecamtan talango,untuk mencapai ke asta yusuf bisa memakai sepeda motor maupun mobil pribadi jarak dari Pusat kota ke asta sayyid yusuf berjarak 11 Km,karena berada di pulau poteran anda harus menyebrang dahulu dengan menggunakan tongkang yang memakan waktu kurang lebih 15 menit, tapi jangan khawatir anda akan jalan kaki tongkang muat 4 mobil sekaligus dalam sekali angkut.
Di pintu masuk terdapat sovenir dan jajanan khas pulau tersebut di jamin anda merasa nyaman dan damai.
Menurut cerita turun temurun asal mula Asta Sayyid Yusuf bermula ketika Raja Sumenep yaitu Sri Sultan Abdurrahman Pangkutaningrat, beserta rombongannya yang terdiri dari para prajurit berangkat dari keraton Sumenep bermaksud menyebarkan agama islam ke pulau Bali.
Di tengah perjalanan Sri Sultan Abdurahman heran oleh Munculnya cahaya di tengah lautan dan karena penasaran maka Sri Sultan Abdurahman mendatangi cahaya tersebut ternyata sebuah sosok jenazah yang memancarkan sinar terang menderang maka dengan adany keajaiban tersebut dibawalah ke pulau Talango untuk dimakamkan, setelah dimakamkan secara islami maka sri Sultan Abdurrahman mendoakan Jenasah yang baru di makamkan namun tiba-tiba jatuhlah selembar daun kelor dengan bertuliskan “Hadz Maulana Sayyid Yusuf Bin Ali Bin Abdullah Al Hasan” karena yakin beliau adalah ulama yang mempunyai karomah luar biasa maka Sri Sultan Abdurahman membuatkan batu nisan atas nama beliau.
Di dalam areal makam tersebut terdapat sebuah pohon besar yang daunya lebat dan menanungi peziarah yang sedang berdoa di dalam makam asta sayyid yusuf,sebelum pohon besar itu tumbuh Sri Sultan Abdurahman menaungi makam tersebut dengan cungkup atau peneduh di atas makam tetapi lagi-lagi ada kejadian yang membuat pikiran manusia terdiam makam tersebut bergeser sedikit ke timur maka dari itu Sultan Abdurahman mengerti jika Makam tersebut tidak ingin diberi cungkup dan ingin menjadi makam yang terbuka dengan alam.
Satu tahun setelah kejadian tersebut Sri Sultan datang mengunjungi kuburan Sayyid Yusuf kembali dan membangun pendopo untuk tempat menerima tamu atau peristirahatan serta membangun masjid di sebelah selatan makam Sayyid Yusuf dan mulai itu juga maka dikenallah dengan sebutan Asta Sayyid Yusuf.
Untuk perhatian pemerintah belum begitu besar di karenakan untuk sampai ke pulau poteran masih memakai tongkang dan jalan sedikit mengalami kerusakan di tambah Parkir yang belum begitu luas,apabila di buat jembatan bukan tidak mungkin Asta Sayyid yusuf lebih di kenal oleh masyarakat luas




















